Apa Tandanya Anak Kurang Gizi? - Masalah kesehatan bayi salah satunya yaitu kurang gizi. Ini adalah masalah klasik yang sering terjadi pada bayi-bayi di Indonesia. Seringkali anak yang mengalami kurang gizi dihubungkan dengan kemiskinan keluarga.


Perlu untuk diketahui bahwa sebanyak 18 persen balita Indonesia mengalami kekurangan gizi, dalam artian berat badannya di bawah normal. Ini bukan karena faktor kemiskinan saja, kekurangan gizi juga bisa disebabkan karena orang tua malas memperhatikan makanan untuk anaknya atau tidak tahu kebutuhan gizi yang diperlukan anak tersebut.

Tanda-tanda anak kurang gizi bisa dilihat secara fisik seperti rambut kusam, kering, pucat, bibir dan mulut bengkak, otot kurus, nyeri, lemah, sering kejang-kejang, tulang sendi ada penebalan dan terasa ngilu.

Anak yang mengalami masalah kekurangan gizi bukanlah kejadian yang terjadi dalam waktu semalam, tapi bisa terjadi sejak bayi berada dalam kandungan ibunya. Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan kualitas IQ seorang anak menurun, karena sejak masih dalam kandungan hingga anak berusia 3 tahun otaknya sudah tumbuh dan berkembang kurang lebih sebesar 80 persen.

Biasanya anak mulai mengalami kekurangan gizi diatas usia 6 bulan, karena anak sudah tidak mendapat ASI eksklusif lagi, seperti itulah yang kami kutip dari detik dot com.

Bukan hanya anak orang miskin saja yang bisa mengalami kekurangan gizi, anak orang kaya pun bisa mengalaminya. Untuk itu ibu perlu memperhatikan apa yang dibutuhkan bayi. Penting bagi ibu untuk konsultasi atau mencari panduan dari ahlinya tentang bagaimana caranya merawat anak yang benar agar tidak kurang gizi. Anak yang gizinya terpenuhi dengan baik tentu masa depannya akan lebih baik.