Kapan waktu yang tepat untuk menjemur bayi?
Bolehkah menjemur bayi dalam keadaan telanjang?
Usia berapa bayi boleh dijemur?

Cara-Cara Menjemur Bayi - Panduan menjemur bayi perlu orangtua pahami sehingga bisa mendapatkan manfaat maksimal. Ada beberapa rambu dalam menjemur bayi yang perlu diperhatikan, diantaranya seperti dibawah ini, dikutip dari kompas dot com.
- Pilihlah waktu yang tepat
Jangan menjemur bayi di siang hari. Untuk waktu yang paling tepat menjemur bayi adalah pagi hari sekitar 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.
- Tidak memakai baju
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang atau hanya menggunakan celana/popok saja dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya. Perhatikan mata, usahakan matanya membelakangi pancaran sinar matahari untuk menghindari resiko rusaknya lensa dan retina mata.
- Pilihlah lokasi yang tepat
Lokasi menjemur bayi tidak harus di tempat terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat diterobos sinar matahari sebenarnya juga sudah memenuhi syarat. Apabila cuaca sedang berangin sebaiknya jemur bayi di dalam ruangan (berkaca). Asalkan kacanya bening, bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan.
- Usia bayi
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, tak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Umumnya bayi baru lahir sampai usia 1 minggu secara rutin dijemur demi mencegah dan mengurangi tingginya kadar bilirubin. Namun bila setelah itu kebiasaan menjemur ini terus berlangsung juga tidak akan ada ruginya. Sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Pembentukan tulang akan terus berlangsung hingga usia 20 tahun.
- Hati-hati jika bayi sensitif
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan bercak-bercak merah pada kulit.
- Bolehkah bayi prematur dijemur?
Bayi prematur disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Pada waktu itu bayi yang dilahirkan kurang bulan ini masih membutuhkan suhu yang stabil. Sementara saat dijemur harus mampu menyesuaikan tubuhnya dengan suhu luar. Ini dapat membahayakan keselamatannya.
- Jangan meninggalkan bayi sendirian
Hindari meninggalkan bayi sendirian ketika dijemur. Manfaatkan momen ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat. Orangtua bisa melakukan pijat bayi dengan gunakan baby oil saat memijat. Minyak ini juga dapat sekaligus melindungi kulit dari kekeringan ketika dijemur. Kalaupun pijat bayi tidak memungkinkan, ajaklah bayi berbicara (Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengannya) meskipun bayi tersebut belum mengerti apa yang dibicarakan.
- Lakukan sebelum bayi mandi
Jadwal menjemur bayi umumnya dilakukan sebelum mandi. Gunakan momen ini untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dengan lebih detail. Misal dengan membersihkan bagian tubuh bayi yang kerap terlewat seperti lipatan di sekitar daun telinga, paha dan tangan bayi. Lakukan dengan kapas yang ditetesi baby oil. Setelah kotorannya terangkat maka bayi bisa segera dimandikan.
- Hati-hati hipertemi
Apabila paparan sinar mentari begitu terik sebaiknya kurangi waktu menjemurnya. Jika kelamaan bayi dikhawatirkan mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh). Suhu ideal bayi antara 36,5°-37,5° C. Kondisi hipertermi berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh bayi, otak dan juga fungsi organ lainnya.
Bolehkah menjemur bayi dalam keadaan telanjang?
Usia berapa bayi boleh dijemur?
Cara-Cara Menjemur Bayi - Panduan menjemur bayi perlu orangtua pahami sehingga bisa mendapatkan manfaat maksimal. Ada beberapa rambu dalam menjemur bayi yang perlu diperhatikan, diantaranya seperti dibawah ini, dikutip dari kompas dot com.
- Pilihlah waktu yang tepat
Jangan menjemur bayi di siang hari. Untuk waktu yang paling tepat menjemur bayi adalah pagi hari sekitar 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.
- Tidak memakai baju
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang atau hanya menggunakan celana/popok saja dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya. Perhatikan mata, usahakan matanya membelakangi pancaran sinar matahari untuk menghindari resiko rusaknya lensa dan retina mata.
- Pilihlah lokasi yang tepat
Lokasi menjemur bayi tidak harus di tempat terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat diterobos sinar matahari sebenarnya juga sudah memenuhi syarat. Apabila cuaca sedang berangin sebaiknya jemur bayi di dalam ruangan (berkaca). Asalkan kacanya bening, bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan.
- Usia bayi
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, tak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Umumnya bayi baru lahir sampai usia 1 minggu secara rutin dijemur demi mencegah dan mengurangi tingginya kadar bilirubin. Namun bila setelah itu kebiasaan menjemur ini terus berlangsung juga tidak akan ada ruginya. Sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Pembentukan tulang akan terus berlangsung hingga usia 20 tahun.
- Hati-hati jika bayi sensitif
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan bercak-bercak merah pada kulit.
- Bolehkah bayi prematur dijemur?
Bayi prematur disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Pada waktu itu bayi yang dilahirkan kurang bulan ini masih membutuhkan suhu yang stabil. Sementara saat dijemur harus mampu menyesuaikan tubuhnya dengan suhu luar. Ini dapat membahayakan keselamatannya.
- Jangan meninggalkan bayi sendirian
Hindari meninggalkan bayi sendirian ketika dijemur. Manfaatkan momen ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat. Orangtua bisa melakukan pijat bayi dengan gunakan baby oil saat memijat. Minyak ini juga dapat sekaligus melindungi kulit dari kekeringan ketika dijemur. Kalaupun pijat bayi tidak memungkinkan, ajaklah bayi berbicara (Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengannya) meskipun bayi tersebut belum mengerti apa yang dibicarakan.
- Lakukan sebelum bayi mandi
Jadwal menjemur bayi umumnya dilakukan sebelum mandi. Gunakan momen ini untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dengan lebih detail. Misal dengan membersihkan bagian tubuh bayi yang kerap terlewat seperti lipatan di sekitar daun telinga, paha dan tangan bayi. Lakukan dengan kapas yang ditetesi baby oil. Setelah kotorannya terangkat maka bayi bisa segera dimandikan.
- Hati-hati hipertemi
Apabila paparan sinar mentari begitu terik sebaiknya kurangi waktu menjemurnya. Jika kelamaan bayi dikhawatirkan mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh). Suhu ideal bayi antara 36,5°-37,5° C. Kondisi hipertermi berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh bayi, otak dan juga fungsi organ lainnya.
No comments:
Post a Comment