Usia berapa sebaiknya anak disunat?
Lebih baik mana, sunat bayi atau sudah dewasa?
Resiko sunat anak yang masih bayi?
Usia Paling Aman Anak Untuk Khitan - Mengkhitan anak di usia bayi tidak sedikit orangtua yang tidak tega. Orangtua umumnya mengkhitankan anak ketika sudah di sekolah dasar. Di usia anak yang sudah lebih dewasa ini dianggap aman dan tidak repot untuk merawatnya.
Dikutip dari merdeka dot com, menurut sebuah penelitian bahwa saat yang paling aman untuk melakukan sunat bagi anak laki-laki adalah ketika mereka masih bayi. Peneliti di Amerika menemukan bahwa risiko terjadinya komplikasi pada anak laki-laki yang disunat hanya 0,4 persen ketika mereka masih bayi, yaitu hingga usia satu tahun.
Sebaliknya, risiko terkena komplikasi akibat disunat bisa meningkat hingga 20 kali lebih tinggi jika anak disunat pada usia satu sampai sembilan tahun. Hasil ini didapatkan peneliti dari University of Washington di Seattle setelah melakukan penelitian pada bayi berusia sebelum satu tahun hingga di atas 10 tahun. Hasil penelitian ini tidak mengikutkan praktik sunat yang dilakukan secara ritual atau tidak disertai dengan perawatan medis yang cukup.
Secara keseluruhan, data yang dikumpulkan peneliti lebih dari 1,4 juta anak laki-laki yang disunat. Peneliti menemukan bahwa semakin lama ditunda, semakin tinggi juga risiko komplikasi yang akan dihadapi anak akibat disunat. Jika anak disunat pada usia satu sampai sembilan tahun, risiko terjadinya komplikasi meningkat hingga 20 persen. Namun jika sunat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas, risiko terjadinya komplikasi adalah 10 kali lipat dibandingkan dengan saat bayi.
"Semakin lama ditunda, semakin tinggi tingkat risikonya. Namun kami berasumsi bahwa usia satu sampai sembilan tahun merupakan masa yang sulit untuk perawatan setelah anak disunat, karena itu tingkat komplikasinya lebih tinggi dibanding yang lain," ungkap Dr Charbel El Bcheraoui, ketua penelitian, pada Reuters Health.
Lebih baik mana, sunat bayi atau sudah dewasa?
Resiko sunat anak yang masih bayi?
Usia Paling Aman Anak Untuk Khitan - Mengkhitan anak di usia bayi tidak sedikit orangtua yang tidak tega. Orangtua umumnya mengkhitankan anak ketika sudah di sekolah dasar. Di usia anak yang sudah lebih dewasa ini dianggap aman dan tidak repot untuk merawatnya.
Dikutip dari merdeka dot com, menurut sebuah penelitian bahwa saat yang paling aman untuk melakukan sunat bagi anak laki-laki adalah ketika mereka masih bayi. Peneliti di Amerika menemukan bahwa risiko terjadinya komplikasi pada anak laki-laki yang disunat hanya 0,4 persen ketika mereka masih bayi, yaitu hingga usia satu tahun.
Sebaliknya, risiko terkena komplikasi akibat disunat bisa meningkat hingga 20 kali lebih tinggi jika anak disunat pada usia satu sampai sembilan tahun. Hasil ini didapatkan peneliti dari University of Washington di Seattle setelah melakukan penelitian pada bayi berusia sebelum satu tahun hingga di atas 10 tahun. Hasil penelitian ini tidak mengikutkan praktik sunat yang dilakukan secara ritual atau tidak disertai dengan perawatan medis yang cukup.
Secara keseluruhan, data yang dikumpulkan peneliti lebih dari 1,4 juta anak laki-laki yang disunat. Peneliti menemukan bahwa semakin lama ditunda, semakin tinggi juga risiko komplikasi yang akan dihadapi anak akibat disunat. Jika anak disunat pada usia satu sampai sembilan tahun, risiko terjadinya komplikasi meningkat hingga 20 persen. Namun jika sunat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas, risiko terjadinya komplikasi adalah 10 kali lipat dibandingkan dengan saat bayi.
"Semakin lama ditunda, semakin tinggi tingkat risikonya. Namun kami berasumsi bahwa usia satu sampai sembilan tahun merupakan masa yang sulit untuk perawatan setelah anak disunat, karena itu tingkat komplikasinya lebih tinggi dibanding yang lain," ungkap Dr Charbel El Bcheraoui, ketua penelitian, pada Reuters Health.
No comments:
Post a Comment